Terorisme Bisa Terjadi Akibat Ketidakpuasan, Kekecewaan dan Keputusasaan

Pengamat terorisme dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai aksi terorisme yang terjadi merupakan akibat dari rasa ketidakpuasan, kekecewaan, serta keputusasaan kelompok tertentu di berbagai persoalan. Ia menyebut, para pelaku terorisme bisa saja kecewa terhadap kondisi atau persoalan politik, hukum, ekonomi, dan sosial.

"Teror sesungguhnya bukanlah kejahatan yang berdiri sendiri. Dia bersifat interaksionisme dan dapat dikelompokkan ke dalam kejahatan balas dendam atau hate crimes. Kemunculannya menyusul persoalan politik, hukum, ekonomi dan sosial," kata Khairul dalam pers rilisnya, Rabu (30/3).

Sebab itu, ia meminta agar pemerintah maupun pemangku kepentingan pemberantasan terorisme tak lagi menanamkan kebencian. Hal tersebut, kata dia, justru dapat menghambat upaya pemberantasan terorisme. Selain itu, sikap tersebut juga dapat memicu bertambahnya pelaku baru terorisme di tanah air. "Selain tentu saja juga sangat berpotensi melipatgandakan dan menuai ancaman terorisme maupun munculnya pelaku-pelaku baru terorisme di nusantara," kata dia.

Kasus Siyono yang meninggal setelah ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror pun dapat menjadi pelajaran dalam perbaikan tatakelola pemberantasan terorisme di Indonesia. Ia juga menilai peristiwa ini juga harus menjadi bahan kajian dalam revisi UU Pemberantasan Terorisme. Seperti diketahui, Densus menangkap Siyono pada Sabtu malam, di Dusun Brengkuan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah.

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, penangkapan Siyono adalah pengembangan dari terduga teroris sebelumnya yang berinisial T alias AW. Setelah penangkapan korban, dilakukan pengembangan dengan pengawalan ketat. Siyono dibawa ke sebuah lokasi, yang menurut pengakuannya, di lokasi itu memberikan dua pucuk senjata api ke seseorang. Dalam perjalanan, Siyono melakukan perlawanan, bahkan menyerang anggota yang mengawal. Hingga berujung pada perkelahian di dalam mobil yang berujung tewasnya Siyono. (Sumber : nasionalrepublika.co.id)

Dukung Kenaikan Produksi Minyak Nasional Pengamanan Sumur Tua Diperketat

Polres Bojonegoro akan melakukan penegakan hukum terhadap pengepul dan penyuling minyak mentah hasil produksi sumur minyak tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro. Penegakan hukum itu dilakukan bagi para penyuling yang menjual hasil pengolahan minyak mentah selain kepada pihak Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.

Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser mengatakan penegakan hukum yang dilakukan tersebut diharapkan dapat membantu kenaikan produksi minyak nasional. Sebab, selama ini, banyak penambang tradisional di sumur minyak tua Wonocolo yang menjual hasil produksi secara ilegal.

"Semangat awal kekayaan alam ini harus kembali ke negara dalam hal ini sebagai kontraktornya Pertamina EP Asset 4 Field Cepu," ujarnya dalam siaran pers yang dilansir, Rabu (6/4/2016). Padahal, lanjutnya, sejauh ini negara sudah memberi kepercayaan kepada masyarakat untuk mengelola kekayan alam berupa minyak itu secara pribadi. Biasanya, di daerah lain, proyek eksplorasi minyak itu dilakuakn oleh perusahaan, maupun BUMD.

"Sedangkan disini (Wonocolo) negara memberi kepercayaan pengelolaannya bisa dilakukan secara pribadi," katanya. Agar para penambang ini bisa menjual hasil pengeboran minyak sumur tua kepada Pertamina EP, maka Polres Bojonegoro akan melakukan sosialisasi tentang penentuan harga ongkos angkat angkut penambang.

Sosialisasi dilakukan agar ada kesepahaman dari para penambang terkait jumlah harga minyak yang diterapkan pemilik wilayah kerja penambangan. "Penyelaraskan harga, yang sesuai dengan harga minyak dunia. Kondisi minyak dunia memang naik turun. Diharapkan penambang bisa menyadari hal itu," katanya.

Hendri mengimbau kepada para penambang untuk menghentikan penjualan minyak dari sumur minyak tua itu secara ilegal, kepada orang-orang yang diluar ketentuan. "Mengimbau orang-orang yang diluar ketentuan, yang melakukan ilegal drilling, ilegal penyulingan, kelompok orang-orang yang mengambil minyak secara ilegal untuk berhenti karena tidak memberi kontribusi apa-apa kepada negara," imbuhnya. (Sumber: kabar24bisnis.com)

Polmas Wisma Kedung Asem Indah Dipuji Polisi Jepang


Tiga orang dari kepolisian Jepang, Komisaris Jenderal Polisi Mr. Kato Akihisa, Brigadir Jenderal Pol Mr. Isawa Kazo, dan Mr. Anzai Toshiya, bersama lima orang dari tim Mabespolri  (6/1) melakukan verifikasi terhadap kinerja Polisi Masyarakat (Polmas) binaan Polrestabes Surabaya. Verifikasi tersebut dilakukan sebagai salah satu syarat keikutsertaan dalam lomba Polmas, hasil kerja sama Polisi Jepang dengan Polisi Republik Indonesia.
   
Kota Surabaya dipilih, serta mendapat rekomendasi dari Polda Jawa Timur untuk mewakili Provinsi Jawa Timur dalam keikutsertaan lomba. Hal tersebut diungkapkan Anzai Toshiya selaku tim verifikator dari Kepolisian Jepang saat bertandang ke Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut untuk bertemu Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Wisma Kedung Asem Indah.
   
“Kunjungan ini adalah untuk melihat kondisi FKPM (Polmas) saat berada lapangan, selain itu pengumpulan data juga diselesaikan hari ini. Untuk lomba ini, dari 12 Provinisi di Indonesia yang mengikuti lomba, baru terkumpul sembilan (9) data, dan tiga (3) sisanya yakni, Polda Banten, Polda Gorontalo dan Polda Jatim. Nantinya, hasil kunjungan tersebut akan kami rangkum dan akan kami laporkan kepada Kapolda Jatim, dan segera dilakukan penilaian” tegas Anzai.
   
Anzai menambahkan, bahwa selama melakukan peninjauan, ia cukup kagum dengan FKPM  yang ada di Kota Surabaya. Pihak dari kepolisian Jepang merasa, sinergi antara masyarakat dan FKPM berupa kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja FKPM patut diacungi jempol. “Masyarakat sepenuhnya percaya dengan Polmas, jadi ada penanggulangan yang dilakukan sendiri oleh Polmas, sehingga tidak perlu kekepolisian,” imbuh pria yang fasih berbahasa Indonesia ini.
   
Ketua RW V Wisma Kedung Asem Indah Didik Edy Susilo memberikan apresi-asi tinggi terhadap adanya lomba semacam ini. Ia merasa FKPM Wisma Kedung Asem Indah yang telah berdiri sejak tahun 2006 perlu mendapatkan hal baru seperti lomba yang diadakan oleh Kepolisian Jepang. Berbagai inovasi telah diciptakan FKPM Wisma Kedung Asem untuk mencegah terjadinya tindak kriminal.
   
“One Way Gate dan indikator berupa stiker yang dibubuhkan di kendaraan warga menjadi cara termudah bagi para FK-PM untuk membedakan kendaraan tamu dan warga. Ikhtiar ini dilakukan untuk mempersempit celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab masuk ke wilayah perumahan.
   
Selain itu FKPM juga menjadi pengawal terciptanya kampung yang Green and Clean,” imbuh Didik. Sementara itu, Kasubdit Kerma Ditbinmas AKBP Dody Eko Wijayanto menje-laskan bahwa sejak tiga minggu kemarin, pihaknya diminta Polda Jatim untuk mengirimkan paparan tentang Polmas, Dari paparan tersebut, dipilihlah 12 yang memenuhi kriteria, dan salah satunya adalah Jawa Timur.
   
“Sebenarnya Jawa Timur tidak masuk ke dalam pilot project mereka (Kepolisian Jepang). Kini pihak dari Kepolisian Jepang datang untuk verifikasi data dari paparan yang dikirim. Surabaya di setiap kelurahannya memimiliki FKPM dengan berbagai job desk, seperti di Wisma Kedung Asem Indah ada kearifan lokal yang ditanamkan oleh FKPM ini berupa campursari,” imbuh pria yang memukai para tamu undangan dengan bertindak sebagai dalang saat pagelaran wayang dalam acara tersebut.
   
Seno Supriyanto Ketua FKPM Wisma Kedung Asem Indah menjelaskan, yang membuat FKPM bisa bertahan hingga 10 tahun lamanya adalah dukungan dari warga. Setiap kegiatan, selalu diadakan evaluasi. Selain itu, para anggota FKPM juga secara rutin mengikuti tutorial dari kepolisian melalui Babinkantibnas.
   
“FKPM Wisma Kedung Asem memenangkan lomba cipta kampung aman dua kali berturut-turut. Kami mengatasi mulai dari konflik antar warga hingga masalah debt collector yang memaksa mengambil mobil milik warga saat kondisi rumah kosong. Penyerahan rekam jejak FKPM RW 05 sejak 2006 juga diserahkan sebagai bahan penilaian,” imbuh Seno. (arf/Progresif)

Korupsi KPU Jatim, Empat Tersangka Masuk Penjara, Satu Mangkir

Setelah diambil alih Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dari Kejari Surabaya, empat dari lima tersangka dugaan korupsi pengadaan logistik Pemilu 2014 akhirnya dijebloskan ke Penjara. Mereka adalah, Nanang Subandi (32)  swasta, Achmad Suhari ( PNS staf bagian program pd sekretariat KPU jatim/ bendahara), Anton yuliono (54)  PNS sekretariat KPU Propinsi Jatim / pejabat penandatangan SPM) dan Fachrudi Agustadi, perantara proyek.
   
Sebelumnya tiga dari empat orang tersebut ditahan terlebih dahulu lalu menyusul Fachrudi Agustadi yang sebelumnya mangkir dari panggilan penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. “Fachrudi Agustadi yang merupakan pihak swasta ini, berperan sebagai perantara yang mehubungkan antara rekanan-rekanan fiktif kepada KPU Jatim,” kata Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Kejati Jatim Dandeni Herdiana, (7/3).

Ditanya terkait satu tersangka lainnya yang belum juga ditahan, Dandeni menjelaskan, tersangka Ahmad Sumariyono (konsultan) berhalangan hadir dikarenakan sakit. Melalui pengacaranya, lanjut Dandeni, tersangka mengaku terserang penyakit hepatitis dan mengharuskan dirinya menjalani perawatan di Rumah Sakit.
   
Akankah ada penahanan terhadap tersangka Ahmad jika nantinya dinyatakan sembuh, Dandeni mengaku belum bisa menjawab hal itu. “Nantinya akan kami pastikan, apakah kondisi kesehatan tersangka sudah membaik, sehingga bisa menjalani pemeriksaan untuk kasus ini (Korupsi KPU Jatim, red),” ungkapnya.
   
Sedangkan untuk Jonathan Judianto, Pj Bupati Sidoarjo akankan juga ditetapkan sebagai tersangka, Dandeni Herdiana menegaskan, dalam kasus ini tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru, asalkan ada dua alat bukti yang terpenuhi, siapapun bakal dijadikan tersangka. “Jika dua alat bukti terkumpul dan terkait dengan kasus ini (korupsi KPU Jatim, red), siapapun orangnya tidak peduli jabatannya apa, pasti akan kita jadikan tersangka,”pungkas Dandeni.
   
Setelah melakukan penahanan terhadap empat tersangka, adakah rencana penyidik menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi Rp 5,7 miliar ini, mantan Kasi Intel Kejari Purwakarta ini mengaku masih menunggu perkembangan baru dari kasus ini. "Kalau ada perkembangan baru, pasti akan kita kembangkan lagi,” tegasnya.

Selain itu, Dandeni menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang didapatnya, kerugian negara dari kasus ini lebih besar dari nilai kerugian sebelumnya. “Menurut informasi, kerugian negara dari kasus ini lebih dari Rp 5,7 miliar,” pungkasnya.
   
Sementara Syahrul Borman selaku pengacara salah seorang tersangka mengaku, pihaknya akan meminta penangguhan penahanan atas kliennya. Sebab, kilenya dalam hal ini hanya menerima dan mentransfer uang dari tersangka Anton. “Kita ikuti saja penahanan yang dilakukan Kejaksaan. Yang pasti saya minta penangguhan penahanan,” pungkasnya.
   
Kejati Jatim mengambil alih penyidikan kasus dugaan korupsi penyimpangan pengadaan dan distribusi logistic Pilpres dan Pileg 2014 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, yang sebelumnya diusut Kejari Surabaya. Selain lima tersangka yang sudah ditetapkan, Kejari Surabaya sempat memanggil Jonathan Judianto sebagai saksi.
   
Seperti diketahui, perkara ini awalnya disidik Kejari Surabaya, Namun setelah menetapkan lima tersangka, perkara yang merugikan negara Rp 7 miliar ini diambil alih Kejati Jatim. Kasus ini bermula saat KPU Jatim seolah-olah mencetak DPT saat Pilpres dan Pileg 2014 pada sebuah perusahaan percetakan.
   
Kemudian KPU Jatim menstransfer uang biaya cetak ke perusahaan tersebut. Namun, uang tersebut ternyata dikembalikan lagi oleh perusahaan itu ke oknum pejabat KPU Jatim. Perusahaan itu hanya dipakai namanya agar anggaran KPU Jatim bisa keluar. (Komang/Progresif)

Menkes Himbau Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab kematian terbesar pada wanita di dunia, sehingga mendapat sebutan sebagai "Pembunuh Wanita Nomor 1". Masalahnya, pada stadium dini calon korban tidak mengalami gejala apa pun, gejala kanker serviks baru dirasakan setelah menginjak stadium lanjut. Pada tahap tersebut penderita baru memeriksakan diri dan sudah sulit bahkan terlambat untuk bisa disembuhkanb secara total. Itulah sebabnya kanker serviks bisa menelan banyak korban.

Tetapi sebenarnya pengobatan kanker serviks bisa lebih mudah dilakukan jika masih berada pada stadium dini. Karena itu Menteri Kesehatan Nila Moeloek menghimbau agar para wanita melakukan deteksi dini terhadap penyakit tersebut. "Usaha kita bersama itu lakukan deteksi dini," katanya pada peringatan hari Kanker Sedunia, 4 Februari 2015 di RS Dharmais, Jakarta.

Menkes mengatakan akan sangat mahal dan rumit bila pasien terpaksa masuk rumah sakit dan melakukan pengobatan kanker. "Kanker itu akan menyebar, dengan deteksi dini pengobatan bisa dilakukan secara lokal," katanya. Hal itu pula yang menjadi masalah utama masyarakat. Menurutnya, karena lambat terdeteksi, sehingga kanker sudah menggerogoti pasien dan persentase kesembuhan menjadi semakin kecil.

Himbauan itu didukung oleh Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasinal, Soehartati Gondhowiardjo yang mengatakan bahwa mendeteksi dini kanker bisa mencegah timbulnya kanker. Mendeteksi dini pun bisa meningkatkan persentase kesembuhan si pasien yang menderita kanker. "Semakin dini kanker ditemukan, semakin tinggi keberhasilan terapi," katanya. Keberhasilan pengobatannya bisa mencapai 98 persen.

Kanker adalah penyakit yang prosesnya lama terjadi. Ia mencontohkan kanker mulut rahim. Menurut Soehartati, proses mulut rahim normal menjadi kanker akan memakan waktu 3-17 tahun. Sehingga dengan deteksi dini, pengobatan bisa lebih cepat diberikan.

Data WHO menyebutkan kasus baru penyakit kanker meningkat dari 12,7 juta orang pada 2008 menjadi 14,1 juta orang pada 2012. Diperkirakan angka itu terus melonjak hingga 19,3 juta orang pada 2025. Dalam rilisnya, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh mengatakan konsumsi tembakau adalah penyebab 22 persen kematian karena kanker di dunia, dan penyebab utama penyakit di Asia Tenggara. Konsumsi alkohol, pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik adalah penyumbang lain dengan dampak pada keadaan sosial, ekonomi dan perkembangan seseorang.

Di kawasan Asia Tenggara, kecelakaan kerja dan paparan terhadap zat-zat di lingkungan terus menjadi sumber kanker dan kematian dini. Para pekerja terus terpapar matahari di ladang atau zat kimia di pabrik adalah penyebab kanker . Polusi udara juga meningkatkan risiko kanker.

Mengutip Web Mamacantik, data lebih spesifik dan akurat dari bulan Januari hingga akhir Desember 2014 berasal dari  RSU Dr. Soetomo, Surabaya. Rumah sakit yang menjadi rujukan terbesar di wilayah Indonesia timur ini setiap hari menangani 3-4 pasien baru untuk penyakit kanker serviks. Jumlah keseluruhan pasien kanker serviks yang ditangani di rumah sakit tersebut sepanjang kurun waktu tahun 2014 sebanyak 842 orang.

Menurut Peneliti Kanker Serviks RSU Dr Soetomo, Dr Hari Nugroho,  saat ini kanker serviks menjadi penyakit mematikan nomor satu di Indonesia. 66,79 persen penderita berusia antara 35-54 tahun, dan sebanyak 44,75 persen di antaranya sudah mencapai stadium 3.

Satu-satunya tindakan medis yang bisa dilakukan untuk penderita kanker serviks stadium 3 adalah radioterapi, sedangkan di Jawa Timur peralatan tersebut hanya tersedia di RSU Dr Soetomo. Akibatnya, karena keterbatasan peralatan pasien harus menunggu selama lima sampai tujuh bulan. (dbs)

Probolinggo RayakanTahun Baru 2016 Dengan Festival Hadrah On The Street

Dalam rangka menyemarakkan malam tahun baru 2016 sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar Festival Hadrah On The Street dan Semarak Sholawat Nabi Muhammad SAW, Kamis (31/12/2015) malam hingga Jum’at (01/01/2016) dini hari.
   
Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini diikuti oleh 120 grup hadrah yang merupakan utusan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Kecamatan, Cabang Dinas Pendidikan, pondok pesantren, sekolah, TPQ dan madrasah diniyah (madin). Dimana setiap grup beranggotakan 20 orang.
   
Hadir dalam Festival Hadrah On The Street dan Semarak Sholawat nabi Muhammad SAW ini Bupati Probolinggo Hj. P. Tan-triana Sari, SE didampingi anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Muzammil Syafi’i, mantan Walikota Pasuruan H Aminurrohman, Habib Hasyim dari Malang serta jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo. Tampak pula jajaran pengurus organisasi kemasyarakatan, Hj. Endah Nihayati dari Ponpes Zainul Hasan Genggong, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Moch. Nawi, Kepala SKPD serta tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Probolinggo.
   
Dalam kegiatan ini, para peserta atau grup membawa alat hadrah, sound system, genset dan becak. Mereka menabuh secara serempak hadrahnya dengan menempuh jarak 5 kilometer dengan start Kantor Pemkab Probolinggo, selatan Alun-alun Kota Kraksaan, mulai pukul 19.00 WIB dan finish di SMP Hati Bilingual Boarding School (BBS), Jalan KH Aminuddin, Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan.
   
Anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si mengungkapkan momentum pergantian tahun baru 2016 bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, ukhuwah Islamiyah perlu dibangun bersama-sama sehingga tidak ada perbedaaan lagi di Kabupaten Probolinggo.
   
“Jadi momentumnya menyemarakkan tahun baru 2016 sekaligus memperingati kelahiran Baginda Rasulullah SAW. Marilah kita tingkatkan kualitas ibadah kita. Jika sudah datang waktunya sholat, maka kita harus langsung sholat. Dahulukan panggilan Allah SWT dan perbaiki hubungan dengan sesama manusia,” katanya.
   
Mantan bupati Probolinggo ini meminta agar saat ini tidak banyak berdalil. Sebab generasi muda sekarang sudah pintar. Sehingga harus banyak memberikan contoh agar bisa ditiru dalam kehidupan sehari-hari. “Saat ini masih banyak gesekan antar masyarakat di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya karena dipicu oleh isu santet. Kalau sakit bawa ke tenaga medis dan jangan mengkaitkannya dengan isu santet. Saya malu, dikira nanti pemahaman ilmunya dangkal,” jelasnya.
   
Suami Bupati Probolinggo ini menegaskan bahwa pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Probolinggo sudah banyak meraih keberhasilan. Tetapi keberhasilan ini merupakan keberhasilan seluruh rakyat Kabupaten Probolinggo. “Persiapkan anak-anak kita untuk menggantikan kita menjadi pemimpinan di daerah sendiri. Wariskanlah iman dan ilmu, jangan yang lain. Sebab hanya iman dan ilmu yang akan mengangkat derajat seseorang. Sehingga nantinya bisa mengantarkan generasi muda yang mandiri memimpin,” tegasnya.
   
Menurut Hasan, kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk mengajak generasi muda merayakan tahun baru dengan kegiatan positif. “Selama ini perayaan malam pergantian tahun identik dengan kegiatan negatif seperti mabuk-mabukan dan kebut-kebutan di jalan. Semoga bermanfaat dan ke depan kegiatan seperti akan istiqomah dilakukan setiap tahun,” pungkasnya.
   
Iring-iringan grup hadrah ini sempat membuat macet jalan nasional. Tapi berkat kesigapan dari jajaran keamanan TNI/Polri dibantu Dishub dan Satpol PP, kemacetan tersebut bisa diatasi. Meskipun demikian, aksi para grup hadrah ini memancing animo masyarakat untuk berduyun-duyun menyaksikan dari dekat dengan memenuhi kanan dan kiri jalan sepanjang rute yang dilaluinya.
   
Sesampainya di garis finish, peserta juga dihibur dengan penampilan musim gambus Suara Hati. Malam pergantian tahun ini ditandai dengan penabuhan drum secara bersama-sama dan diakhiri dengan pesta kembang api selama satu jam. (Rid-SidN)




Wajib Baca 15 Menit untuk Siswa SD

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memaparkan bahwa lingkungan dan karakter pendidikan di Yogyakarta sudah terbentuk. Hanya saja, menurutnya, hal ini tidak diikuti daerah lain. "Ekosistem pendidikan di Yogya sudah jadi. Sayangnya, di daerah lain belum," katanya saat menjadi pembicara dalam Konsorsium Pendidikan Hijau di Universitas Janabadra, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Badran, DI Yogyakarta, Kamis (3/12).

Mantan Rektor Paramadina ini berencana mewajibkan peserta murid maupun guru untuk membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Ia berharap, langkah tersebut mampu menumbuhkan minat baca. Minat baca yang tinggi, menurutnya, membentuk karakter pendidikan. "Mengenai bukunya apa, biar guru saja yang membuat terobosan. Saya serahkan ke guru bukunya apa," imbuhnya.

Wajib baca 15 menit telah diwacanakan untuk dimasukkan ke dalam rencana kurikulum sekolah dasar tahun mendatang. Hanya saja, pendiri Indonesia Mengajar ini tidak memastikan apakah wajib baca 15 menit akan berlaku tahun depan. (merahputih)

Pemkab Kucurkan Rp 94 M untuk Entas Kemiskinan

Pada tahun 2015 ini Pemkab Tuban merogoh koceknya untuk pengentasan kemiskinan sebanyak Rp 94 miliar lebih. Pemkab Tuban terus berupaya mengurangi kemiskinan yang melilit warganya. Anggaran pengentasan kemiskinan juga terus ditingkatkan. Selain itu, Pemkab Tuban juga terus mendorong perusahaan di Tuban untuk andil dalam program pengentasan kemiskinan.

Menurut Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein yang juga Ketua Tim Koordinasi Penangulanagan Kemisikinan Daerah (TKPK-D) Tuban, angka kemiskian di Tuban masih tinggi, yakni, 17 persen dari total jumlah penduduk Tuban sekitar 1,3 juta jiwa. Bahkan, pada awal kepemimpinannya angka kemiskinan di Tuban mencapai 20,19 persen.

“Target kita tahun 2016 angka kemiskinan menurun menjadi 15,26 %,. Target ini tidak akan tercapai jika hanya dilakukan pemerintah saja. Makanya, kami minta perusahaan di Tuban program Corporate Sosial Responsibility harus diarahkan untuk pengentasan kemiskinan,” tegas Wabup Noor Nahar.

Meski Pemkab Tuban meminta perusahaan untuk ikut andil dalam menyelesaikan masalah kemiskinan di Bumi Wali ini, namun, pihaknya tidak akan mencampuri program perusahaan tersebut. “Kami hanya minta koordinasi dan laporannya saja, sehingga, bisa diketahui secara pasti,” tandas Wabup Noor Nahar.

“Kita sudah mempunyai Perda No.3 Tahun 2015, tentang Tanggungjawab Sosial Perusahan (TSP). Semua yang terlibat akan kita umumkan pada publik. Silahkan perusahan berekpresi sesuai dengan kemampuan dan potensi masyarakat sekitar. Agar tidak tabrakan dengan program yang lain kami berharap ada koordinasi dengan kami,” lanjut Wabub.

Sementara itu Bupati Tuban Fathul Huda meminta agar Forum CSR yang dibentuk tahun lalu bisa aktif kembali untuk melakukan langkah konkrit pengenasatan kemikinan. Dari hasil perusahaan itu ada hak-hak orang miskin. Perusahaan yang benar-benar serius melakukan program pengentasan kemiskinan akan mendapatkan reward. “Kalau mereka (perusahaan-red) tidak mau bantu program Pemkab Tuban yang jangan berusahan di Tuban. Perusahaan jangan hanya mengeruk keuntungan di Tuban saja, tapi, tidak memperharikan kemiskinan di sekitarnya,” tegas Bupati Tuban, Fathul Huda.(kotatuban)


AKI Sidoarjo Siap Menangkan Pasangan Calon Bupati Nomor Urut 1

Sidoarjo, Sidik Nusantara
Tim relawan tanpa bayaran dari ormas AKI (Anak  Kolong Indonesia) selasa 1 Desember 2015 mengadakan deklarasi bersama untuk mendukung pasangan calon Bupati Sidoarjo, Ir, H Hadi Sutjipto dan H Abdul Kholik periode 2016-2021. AKI (Anak Kolong Indonesia) Kabupaten Sidoarjo yang notabene be-rasal dari putra putri TN, Polri, Purnawirawan, Pejuang 45, dan Veteran.

Ketua DPC AKI Kabu-paten Sidoarjo Sigit Imam Basuki, ST mengatakan bahwa Anak Kolong Indonesia siap mendukung dan memenangkan pasangan calon bupati  no urut 1 yaitu Bpk. H. Hadi Sutjipto dengan pertimbangan bahwa calon yang diusungnya merakyat, santun, pandai, jujur, disiplin, yang berasal dari kalangan birokrat serta memiliki visi dan misi yang jelas.

Lanjut sigit, kami akan mengawal mulai dari sebelum pencoblosan, saat pelaksanaan pencoblosan, selesai pencoblosan di TPS-TPS, sampai ke KPU Kabupaten, kita mengawal agar jangan sampai terjadi kecurangan.

Kencani WIL Di Siang Bolong, Oknum Ketua Ormas Digrebek

Ngawi, Sidik Nusantara
Acara makan dan bobok siang yang menjadi angan-angan bersama WILnya, pejabat eselon III yang berinisial GAS, sebagai PNS yang bertugas di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Ngawi dan juga menjabat sebagai ketua Ormas Islam terbesar ke dua setelah NU di kabupaten Ngawi sirna sudah, rumah kontrakan yang selama ini tempat untuk bertemu dan memadu kasih dengan WIL yang berada di Komplek perumahan persada Indah yang berada di desa tempuran Kecamatan paron.

Penyebab gagalnya acara makan dan bobok siang itu karena digrebek istri bersama anak menantunya yang mengetahui kalau suaminya mempunyai WIL (Wanita Idaman Lain) yang dikontrakan di komplek perumahan persada indah, entah dibuntuti atau tidak GAS yang siang itu berkunjung di rumah kontrakan yang selalu digu-nakan untuk bertemu dengan WILnya tiba-tiba saja isti yang bersama menantunya dengan mengendarai mobil Panter, dan anak menantunya dengan mobil Honda jazs Nopol AE 1328 JJ, melakukan pengrebekan dirumah kontrakan tersebut, melihat kedatangan istrinya GAS lari tunggang langgang meninggalkan WILnya seorang diri didalam rumah kontrakannya, sontak saja terjadi keributan yang mengundang kerumunan warga komplek perumahan persada indah yang sedang istirahat siang, sehingga langsung berkerumun di depan rumah kontrakan tersebut.

Dari keterangan warga perumahan persada indah yang ditemui awak media membenarkan adanya keributan yang terjadi dirumah kontrakan yang selama ini sering disinggahi oleh GAS dan bersama seorang wanita, bahkan warga perumahan persada indah yang tidak mau ditulis identitasnya ini menambahkan rumah tersebut sering sekali dikunjungi GAS bersama seorang wanita jadi tidak setiap hari rumah itu ditempati, selain itu dulu sudah pernah dipanggil pak RT. Perumahan persada indah untuk segara melakukan nikah tapi saran pak Rt tidak digubris. Penggrebekan yang dilakukan pada siang bolong 18/11/2015 sehingga mengundang perhatian warga dan menjadi bahan pergunjingan warga komplek perumahan.

Istri GAS yang keluar dari rumah kontrakan yang selama ini tempat untuk makan dan bobok siang terlihat matanya yang merah dan sembab terlihat habis menangis langsung menuju mobilnya dan tidak mau dikonfirmasi oleh awak media di depan rumah kontrakan tempat kejadian keributan, hal yang sama dilakukan wanita yang ditengarai sebagai Wanita Idam Lain yang selama ini sering bertemu dengan GAS dirumah kontrakan tersebut pergi tanpa menjawab semua pertanyaan awak media yang melakukan konfirmasi, hanya seorang laki-laki yang mengaku sebagai anak menantu dari GAS ini meminta awak media untuk menunggu akan diselesaikan

Abdul Kholiq salah satu pengurus Ormas Islam terbesar ini ketika dikonfirmasi via telpon pribadinya terkejut dan sangat menyesalkan kejadian yang  dilakukan oleh oknum pimpinan ormas Islam tersebut, dan bila itu benar tentunya membuat ormas islam ini tercemar para pengurus organisasi ormas islam yang ia pimpin, pengurus tentunya akan melakukan rapat dan mengambil langkah penyelamatan organisasi. Pasti akan kita lakukan langkah- langkah penyelamatan tersebut. (sum)